Cianjur, 11 Februari 2023—Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui Emergency Response Team mendistribusikan bantuan non-tunai melalui skema cash & voucher assistance (CVA) kepada penyintas bencana gempa Cianjur, khususnya pelajar dan tenaga pendidik. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk bazar ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kebersihan diri dan perlengkapan belajar.
Bazar yang berlangsung selama empat hari mulai 30 Januari hingga 2 Februari 2023, menyasar lebih dari 700 murid dan tenaga pendidik di lima sekolah di Kecamatan Cilaku, yang terdiri atas 2 sekolah dasar, 1 sekolah luar biasa, 1 madrasah aliyah, dan 1 sekolah menengah pertama. Bazar ini merupakan bagian dari proyek Cianjur Earthquake Response in Dignified and Accountable Support (CERDAS) Plan Indonesia yang dilaksanakan sejak akhir November 2022, sebagai bentuk respons kemanusiaan untuk membantu warga terdampak gempa Cianjur.
Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti mengungkapkan, distribusi CVA yang digelar Plan Indonesia melibatkan partisipasi aktif dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Cianjur, pihak sekolah, para mitra lokal pelaku usaha perdagangan, dan sejumlah relawan.
“CVA ini adalah bentuk kepercayaan kami atas hak kebebasan individu dalam menentukan kebutuhan apa yang penting dan perlu segera dipenuhi dirinya,” ungkap Dini, disela-sela kegiatan pendistribusian CVA di Cianjur, Kamis (2/2).
Dini menambahkan, melalui kegiatan ini seluruh pihak yang terlibat dapat saling berinteraksi, sehingga membangun rasa percaya diri, tanggung jawab, saling mendukung, dan memberdayakan potensi ekonomi lokal.
Adapun kupon bantuan yang dibagikan kepada tiap peserta senilai Rp 200.000 yang terdiri dari pecahan Rp 50.000 (3 lembar), Rp 20.000 (2 lembar), dan Rp 10.000 (1 lembar).
Nilai Lebih Program CVA
Koordinator CVA Emergency Response Team Plan Indonesia, Astrid Supadi menyebut program CVA dilakukan agar peserta program, terutama anak-anak dapat berpartisipasi dalam proses penentuan kebutuhan mereka.
“Peserta program bebas memilih barangnya, juga bebas membandingkan produk-produk yang dibawa oleh berbagai mitra pedagang, sampai mereka benar-benar pada keputusan membelinya,” kata Astrid di Cianjur, Kamis (2/2).
Habib (9), salah seorang murid, menyatakan persetujuannya dengan model kegiatan ini. Menurutnya, nilai positif kegiatan terdapat pada rasa gembira yang ia rasakan saat memilih barang serta rasa aman dan nyaman karena aktivitas bertempat di ruang aula sekolah.
“Rasanya kayak di supermarket, bisa jalan keliling-keliling, senang. Jadi sekalian buat trauma healing,” ungkap murid penyandang disabilitas tunanetra ini.
Sementara itu, Esti Ismawati, orangtua Habib, mengungkapkan kegiatan ini efektif bagi masyarakat yang terdampak bencana seperti dirinya.
“Seperti yang sudah-sudah, kalau dikasih dalam bentuk uang dari donaturnya tetapi tidak dibelanjakan, malah untuk yang tidak seharusnya. Kalau sekarang (bentuk kupon tunai) bisa langsung terpenuhi kebutuhan masing-masing.” ujarnya.
Efektivitas kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri turut diapresiasi pihak sekolah. Salah satunya terkait kebutuhan manajemen kebersihan menstruasi bagi murid perempuan yang terpenuhi melalui kegiatan ini.
“Apalagi di sekolah kami juga ada asrama putri, anak-anaknya jauh dari orangtua. Kupon tunai ini sangat membantu mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk untuk kebutuhan spesifik anak perempuan,” ujar Deuis Susanti, kepala sekolah salah satu madrasah aliyah di Cilaku.
Tak hanya murid dan tenaga pendidikan, para pelaku usaha yang terlibat juga merasakan manfaat program ini. Mereka mengapresiasi kegiatan terutama kesempatan untuk memperluas pangsa pasar produk-produk mereka.
“Saya baru pertama kali ikut acara seperti ini. Kalau biasanya bantuan-bantuan untuk masyarakat terdampak bencana itu dibelikan oleh organisasi, tapi ini berbeda. Dalam hal pemberian harga pun kami bisa bebas, tidak diintervensi,” ujar Ade, salah seorang pedagang yang berpartisipasi dalam bazar.**
Catatan untuk Redaksi
Tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia)
Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Kami juga bekerja bersama kaum muda, untuk memastikan partisipasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan terkait hidup mereka.
Sebagai bagian dari Plan International Inc., Plan Indonesia memiliki program utama terkait sponsor bagi anak. Plan Indonesia telah membina 36 ribu anak perempuan dan laki-laki di Nusa Tenggara Timur, dengan lima komitmen untuk memenuhi hak dasar mereka, yaitu hak atas akta kelahiran, vaksin dasar, air bersih, sanitasi, dan kebersihan, juga pendidikan.
Plan Indonesia bekerja pada delapan provinsi melalui tujuh program tematik, yaitu Pencegahan Gagal Tumbuh Anak, Penghapusan Kekerasan terhadap Anak dan Kaum Muda, Kesehatan Remaja, Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda, Sekolah Tangguh, Kesiapsiagaan Bencana dan Respons Kemanusiaan yang Responsif Gender, juga Resiliensi Iklim yang Dipimipin oleh Kaum Muda. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan, agensi, dan gerakan sosial yang melibatkan dan menargetkan agar 3 juta anak perempuan mendapatkan kekuatan yang setara, kebebasan yang setara, dan representasi yang setara.
Informasi lebih lanjut: plan-international.or.id
Tentang Proyek CERDAS
Proyek CERDAS atau Cianjur Earthquake Response in Dignified and Accountable Support (Respons Gempa Cianjur dalam Dukungan yang Bermartabat dan Akuntabel) merupakan proyek yang diinisiasi oleh Yayasan Plan International Indonesia dengan sejumlah target:
(1) menyediakan layanan dasar yang dibutuhkan oleh anak-anak dan remaja yang terdampak, khususnya anak perempuan dan perempuan muda di Perlindung Anak, sektor Air, Sanitasi, dan Kebersihan (WASH), dan sektor pendidikan dalam situasi darurat melalui penyediaan paket-paket bantuan non-pangan (paket kebersihan, paket manajemen kebersihan menstruasi, paket perlengkapan sekolah, dan paket perlengkapan perlindungan diri) di 3 sekolah.
(2) memberikan dukungan psikososial dan mempromosikan pencegahan kekerasan berbasis gender, bekerja sama dengan kelompok kaum muda di 3 ruang ramah anak (RRA).
(3) mempromosikan sekolah tangguh untuk anak perempuan, anak laki-laki, dan komunitas sekolah lainnya melalui penerapan sekolah tangguh (kesiapsiagaan terpadu, kesinambungan pendidikan, akses yang aman dan inklusif, perlindungan, WASH, dan kesehatan, pendidikan iklim) di 3 sekolah.
Proyek CERDAS berdurasi 3 bulan, yakni mulai 6 Desember 2022 – 6 Maret 2023. Sebelumnya, telah dilakukan kaji kebutuhan cepat (Rapid Needs Assessment/RNA) pada 23-25 November 2022.
Narahubung:
Muhammad Reysa,
Programme Communication Specialist
Yayasan Plan International Indonesia HP: 0853-4295-5021; Email: muhammad.reysa@plan-international.org