Warga di Desa Wailolong, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur sudah merasakan manfaat dari program Keluarga Tangguh Bencana (KATANA). Saat bencana banjir bandang akibat Siklon Seroja pada April 2021 lalu, seluruh penduduk desa selamat berkat sigap evakuasi dini.
Masih jelas dalam ingatan Bahrudin Kadir (50 tahun) tentang peristiwa banjir bandang yang terjadi pada 4 April 2021 lalu. Saat itu, hujan deras mengguyur desanya seharian. Pada pukul 11 malam, banjir bandang menerjang permukimannya di desa Wailolong, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Ia membangunkan istri dan tiga orang anak untuk segera evakuasi, lantaran air sudah mengepung rumahnya.
“Awal mula air datang dari belakang rumah, tapi tidak telalu tinggi, jadi saya bangunkan orang rumah untuk siaga. Lalu tidak lama, air datang lagi lebih besar, jadi kami langsung bergegas evakuasi,” kata Bahrudin.
Proses evakuasi berlangsung cepat. Istrinya, Siti Mafia langsung mengambil tas siaga yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Tas ini berisi berbagai hal yang diperlukan antara lain surat-surat penting, pakaian, obat-obatan, senter dan makanan tahan lama. Dengan hati-hati, Bahrudin bersama anggota keluarganya keluar mengikuti jalur evakuasi.
Satu persatu warga juga sudah keluar untuk berjalan menuju tempat evakuasi yang berada diatas bukit, tak jauh dari permukiman warga. Petunjuk tanda evakuasi pun juga telah terpasang disudut-sudut jalan sehingga warga tinggal berjalan mengikuti petunjuk evakuasi.
“Untungnya, Plan Indonesia sudah duluan datang kasih kami pelatihan sebelum datangnya banjir. Termasuk menyiapkan jalur evakuasinya,” ungkap petani kopra ini.
Sebelumnya, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui Program Implementation Area (PIA) Lembata telah mengimplementasikan program Keluarga Tangguh Bencana atau KATANA. Program ini berfokus pada pengurangan risiko bencana dan langkah-langkah kesiapsiagaan lainnya untuk memastikan ketahanan keluarga selama situasi darurat. Program ini menargetkan 4.238 Kepala Keluarga (KK), 3.474 anak perempuan, 3.769 anak laki-laki, 5.235 perempuan, 4.320 laki-laki, dan 179 penyandang disabilitas di 46 desa.
Dalam implementasinya, program KATANA dibantu oleh para relawan Plan Indonesia. Mereka menyosialisasikan kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana, termasuk membantu masyarakat mempersiapkan diri ketika bencana terjadi.
“Saya merasa berbangga bahwa materi yang saya berikan bisa diimplementasikan oleh warga di Desa Wailolong. Saya harap KATANA bisa ditindaklanjuti di semua kecamatan di Kabupaten Lembata,” tutur Fransiskus Xaverius Raha selaku relawan Plan Indonesia di desa Wailolong.
Fransiskus menambahkan berkat program KATANA, warga di desa Wailolong kini semakin sigap menghadapi bencana.Warga sudah mengenali potensi dan pemicu bencana didaerah mereka. Alhasil, saat banjir bandang akibat siklon Seroja 2021 lalu, seluruh warga yang berjumlah 172 dari 68 KK mampu menyelematkan diri ke tempat evakuasi.
Bahrudin dan keluarganya juga turut senang bisa menjadi Keluarga Tangguh Bencana. Menurutnya, pelatihan yan Ia dapatkan selama program KATANA telah menyelamatkan banyak nyawa.
“Untuk warga semua harus ikut jadi KATANA. Supaya suatu saat bencana itu datang kita tidak rasa panik lagi, maupun setelah tsunami, gempa, banjir itu sudah biasa sudah. Jadi, ini sangat penting bagi saya,” tandasnya.
Penulis: Muhammad Reysa