Perubahan iklim telah menyebabkan perubahan drastis dalam pola cuaca dan lingkungan. Hal ini berdampak pada ketersediaan dan produksi bahan pangan, penyimpanan, akses dan stabilitas harga pangan. Pertanian juga tentunya menjadi salah satu sektor yang berisiko tinggi mengalami dampak dari perubahan iklim.
Sektor pertanian mengalami berbagai dampak karena perubahan iklim dapat memengaruhi pola tanam, waktu tanam, produksi, dan kualitas hasil. Produksi hasil pertanian dipengaruhi variabel perubahan iklim yaitu kenaikan temperatur, perubahan curah hujan, penguapan limpasan air, dan kelembapan tanah yang dapat memengaruhi produktivitas.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (2019) menyatakan krisis iklim telah mengancam pasokan pangan dunia. Lebih dari 10 persen populasi dunia saat ini mengalami kekurangan gizi dan krisis iklim akan memperburuk situasi tersebut.
Contoh dampak perubahan iklim yang memengaruhi ketahanan pangan adalah peristiwa El Nino pada 2015 dan 2019. Akibatnya terjadi kegagalan panen skala besar di wilayah penghasil beras utama Indonesia akibat lambatnya musim hujan.
Hal ini menunjukkan bahwa fenomena perubahan iklim bukan hanya mengakibatkan terganggunya ketersediaan pangan namun berpotensi membuat bahan pangan sulit, hilangnya nilai nutrisi, dan langkanya bahan pangan.
Beberapa bahan pangan yang menjadi langka atau mengalami penurunan ketersediaan akibat perubahan iklim antara lain:
Gandum
Gandum merupakan salah satu sumber utama karbohidrat bagi banyak masyarakat di seluruh dunia. Perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan suhu, kekeringan, dan serangan hama, yang berdampak pada produksi gandum dan mengakibatkan kelangkaan pasokan.
Beras
Beras adalah makanan pokok bagi sebagian besar populasi di Asia. Perubahan iklim, termasuk banjir, kekeringan, dan naiknya permukaan air laut, dapat menyebabkan penurunan produksi beras dan mengancam keamanan pangan.
Kopi dan Kakao
Kedua komoditas ini sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Peningkatan suhu, perubahan curah hujan, dan penyebaran penyakit dapat mengurangi produksi kopi dan kakao, yang berdampak pada pasokan dan harga di pasar dunia.
Ikan
Perubahan iklim mempengaruhi ekosistem laut, termasuk suhu dan ketersediaan makanan bagi ikan. Hal ini dapat menyebabkan migrasi ikan ke wilayah-wilayah yang berbeda, mengurangi hasil tangkapan, dan mengancam keberlanjutan sumber daya ikan.Â
Ternak Kambing
Berternak kambing adalah solusi yang dapat dilakukan oleh kaum muda yang dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga, karena permintaan pasar yang cukup tinggi. Kambing adalah ternak dengan waktu perkembangbiakan cepat, dan alami, dan mudah beradaptasi dengan cuaca yang berubah ubah dan hidup di lahan yang kering dengan penguapan panas yang tinggi. Potensi ini mendorong peternakan yang ramah lingkungan.
Untuk mengatasi langkanya bahan pangan akibat perubahan iklim, diperlukan tindakan kolektif dari seluruh lintas sektor, keterlibatan masyarakat dan pemerintah untuk mengurangi emisi dan menerapkan praktik pertanian dan kebijakan yang berkelanjutan dalam membangun ketahanan pangan di masa depan.