-
Kolaborasi antara AstraZeneca dan Yayasan Plan International Indonesia untuk menangani pencegahan penyakit tidak menular (PTM) di kalangan anak muda
-
Program ini akan beroperasi di 4 wilayah kota di Jakarta: Timur, Barat, Selatan dan Utara
-
Program ini dibangun berdasarkan implementasi dan hasil yang sukses selama tiga tahun di Jagakarsa, Cibinong, dan Mataram, Indonesia antara tahun 2018 dan 2020
31 Mei 2021 – Hari ini, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dan AstraZeneca dengan bangga mengumumkan perpanjangan dan perluasan kemitraan selama lima tahun untuk Young Health Programme (YHP) Indonesia, sebuah inisiatif investasi masyarakat global dari AstraZeneca, yang berfokus pada kaum muda dan pencegahan penyakit tidak menular (PTM) yang paling umum terjadi, yaitu penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit pernapasan kronis.
Di Indonesia, kaum muda yang berusia antara 10 dan 24 tahun mencapai lebih dari 25% dari total populasi, yang memberikan negara ini peluang pembangunan sosial ekonomi yang cukup besar. Masa remaja sangat penting dalam mengurangi PTM dan memaksimalkan kesehatan di semua tahap kehidupan.
“Selama tiga tahun terakhir, YHP telah berhasil menjalin kerja sama dengan dinas kesehatan dan pemangku kepentingan di tingkat daerah, serta mendukung pencegahan PTM di kalangan anak muda di Jagakarsa, Cibinong, dan Mataram,” ujar Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia.
“Kami menjangkau lebih dari 13.000 anak muda dan 400.000 anggota masyarakat luas dan evaluasi eksternal kami menunjukkan hasil yang positif. Sebagai contoh, 64% anak muda dilaporkan memiliki akses ke layanan kesehatan yang ramah anak muda dibandingkan dengan 36% pada data awal. Kami sangat bersemangat untuk terus berfokus pada pencegahan PTM di kalangan anak muda selama 5 tahun ke depan. Kami ingin memperkuat kolaborasi kami dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota di Jakarta, dan berbagai organisasi masyarakat sipil. Kami ingin membangun kesuksesan YHP Indonesia di masa lalu, seiring dengan langkah kami memasuki 4 wilayah kota di Jakarta, dan memberikan dampak yang besar terhadap hasil kesehatan jangka panjang bagi kaum muda di Indonesia.” Â
Young Health Programme menangani faktor risiko utama PTM yaitu penggunaan tembakau, penggunaan alkohol yang berbahaya, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, dan polusi udara, serta mendukung kesehatan dan kesejahteraan kaum muda yang lebih luas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2018, PTM di Indonesia diperkirakan menyumbang 73% dari seluruh kematian, dengan penyakit kardiovaskular dan kanker sebagai penyebab utama kematian terkait PTM, masing-masing menyumbang 35% dan 12%.
“Dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, kampanye bersama ini menandai upaya berkelanjutan kami dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak muda untuk berhenti merokok melalui kampanye dan advokasi yang dipimpin oleh anak muda. Dengan mempromosikan pilihan-pilihan kesehatan yang lebih baik, kami bertujuan untuk menciptakan kesempatan hidup yang lebih cerah bagi kaum muda di Indonesia,” tambah Dini.
Young Health Programme Indonesia adalah program lima tahun yang bertujuan untuk berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan kaum muda berusia 10-24 tahun di empat wilayah kota di Jakarta. Secara khusus, program ini bertujuan untuk memastikan bahwa kaum muda di Jakarta memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai faktor risiko dan pencegahan PTM, sehingga mereka memiliki kapasitas yang lebih besar untuk mengambil keputusan yang tepat mengenai kesehatan mereka, dalam konteks layanan kesehatan yang lebih baik, sistem pendukung yang mendukung, dan lingkungan kebijakan.
Young Health Programme Indonesia berharap dapat menjangkau lebih dari 91.000 anak muda secara langsung dengan informasi kesehatan dan program pencegahan PTM. Secara tidak langsung, program ini diharapkan dapat menjangkau 400.000 anak muda dan 500.000 anggota masyarakat luas melalui kampanye, acara, dan kegiatan peningkatan kesadaran.
Sebuah evaluasi independen terhadap Young Heath Programme Indonesia menemukan bahwa model layanan berbasis komunitas dan pendekatan pendidik sebaya menghasilkan perubahan perilaku yang berkelanjutan di kalangan anak muda. Fase pertama dari program ini menghasilkan peningkatan 40% jumlah anak muda yang mengunjungi Puskesmas, penurunan 16% jumlah anak muda yang mengonsumsi alkohol, dan penurunan 5% jumlah anak muda yang merokok. Hasil evaluasi ini memberikan wawasan yang berharga mengenai dampak keseluruhan dari Program Kesehatan Remaja di Indonesia dan apa yang sekarang diberikan kepada masyarakat.
Secara global, AstraZeneca Young Health Programme telah menjangkau lebih dari 5 juta anak muda di 30 negara sejak diluncurkan pada tahun 2010.
Sewhan Chon, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia mengatakan: “Kami bangga bahwa Indonesia terus menjadi salah satu negara prioritas di kawasan Asia untuk melaksanakan Young Health Programme dengan tujuan untuk melindungi kesehatan generasi penerus bangsa. Young Health Programme merupakan contoh utama yang menunjukkan komitmen jangka panjang kami dalam menyelaraskan dengan prioritas kesehatan Pemerintah dan mendukung pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (RAN PP-PTM). Kami sangat senang dapat melanjutkan program ini di Jakarta melalui kerja sama dengan Yayasan Plan International Indonesia.”