Ruteng, 5 Desember 2024 – Kabupaten Manggarai berhasil mencapai pilar 1 (Stop Buang Air Besar) dan pilar 2 (Cuci Tangan Pakai Sabun) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan dukungan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui program Water for Women (WfW). Kabupaten Manggarai dan Plan Indonesia mewujudkan akses air dan sanitasi yang berketahanan iklim dan inklusif dengan melibatkan lebih dari 600 kaum muda, lebih dari 1500 perempuan, dan hampir 100 orang dengan disabilitas.
Pada serah terima penutupan program kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai pada hari ini (05/12), Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit, mengungkapkan apresiasinya kepada WfW yang terus berupaya menciptakan akses air dan sanitasi yang berketahanan iklim dengan seluruh masyarakat termasuk kelompok rentan, yaitu anak-anak, perempuan, dan orang dengan disabilitas.
“Kabupaten Manggarai memiliki sumber daya air yang cukup, namun sangat penting untuk dikelola dengan baik. Kami berterima kasih dengan program WfW hadir dengan mendorong beberapa hal yang bisa menjadi solusi bagi masalah air di Manggarai ini,” kata Herybertus.
Sammy Apsalon Niap, Area Manager Plan Indonesia menjelaskan sejak 2018, program WfW telah mendampingi 12 sekolah dan 18 puskesmas di 60 desa di Kabupaten Sumbawa untuk meningkatkan layanan air dan sanitasi yang berketahanan iklim dan berkesetaraan gender. Selain itu, Plan Indonesia juga mendorong sanitasi aman melalui Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang telah masuk dalam renja Organisasi Pemerintah Daerah Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (OPD PUPR) tahun 2025.
Pengelolaan Sumber Daya Air Secara Integratif
Sumber daya air yang terbatas acapkali menimbulkan konflik bagi masyarakat. Forum Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (PSDAT) telah diaktifkan dengan pendampingan dari program WfW. Pelibatan seluruh lini masyarakat, seperti organisasi perempuan, masyarakat adat, dan komunitas disabilitas juga menjadi fokus forum PSDAT untuk mencapai akses air yang inklusif dan setara.
Sabinus Ngadu, Ketua Konsorsium Disabilitas Kabupaten Manggarai, menyampaikan pentingnya akses air yang inklusif.
“Manfaat yang kita lakukan hari ini akan dirasakan oleh generasi mendatang. Oleh karena itu, dampaknya harus inklusif dan merata untuk semua golongan,” ungkap Sabinus.
Selama enam tahun implementasi, Program WfW telah memberikan dampak secara langsung pada hampir sembilan ribu orang di Kota Kupang, Kabupaten Manggarai di Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Sumbawa di Nusa Tenggara Barat termasuk kelompok termarjinalkan yakni perempuan, anak perempuan, orang dengan disabilitas, dan lansia. Lebih jauh lagi, sejak 2018, WFW telah berkontribusi dalam pencapaian lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) untuk Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Sumbawa. (***)
Catatan untuk Editor:
Tentang Water for Women (WfW)
Water for Women (WfW) adalah program yang didanai oleh Pemerintah Australia dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas akses air, kebersihan, serta sanitasi komunitas yang berketahanan iklim. Program ini mempromosikan partisipasi aktif anak perempuan, perempuan, serta penyandang disabilitas. Sejak dimulai pada 2018, WfW telah membangun fasilitas toilet inklusif, mendorong penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, hingga mendukung partisipasi aktif perempuan dan Penyandang disabilitas dalam aspek ekonomi dan sosial. Seluruh aktivitas program WfW juga mempertimbangkan aspek ketahanan iklim atau tingkat resiliensi masyarakat dan benda terhadap krisis iklim yang melanda dunia.
Tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia)
Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Bersama kelompok dan jejaring kaum muda, kami bekerja untuk memastikan partisipasi kaum muda yang bermakna dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Kami juga memobilisasi sumber daya dengan mitra, seperti sektor swasta, lembaga donor, yayasan filantropi, dan donatur individu, untuk memberi dampak lebih luas bagi anak-anak Indonesia.
Plan Indonesia mengimplementasikan aktivitasnya melalui empat buah program, yaitu Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak, Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja, Keterampilan dan Kesempatan untuk Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda, serta Ketangguhan dan Kemanusiaan. Kami bekerja di 7 provinsi, termasuk di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan target untuk memberdayakan 1 juta anak-anak perempuan. Plan Indonesia juga membina 36 ribu anak di Nusa Tenggara Timur. Info lebih lanjut: plan-international.or.id